BOWEL INCONTINENCE



BOWEL INCONTINENCE
·           Definisi
Bowel Incontinence adalah perubahan kebiasaan defekasi dari pola normal dengan karakteristik pengeluaran feses secara tidak sadar atau tidak sengaja (tidak seperti biasanya).
·           Domain dan Kelas
Bowel Incontinence terdapat pada Domain 3 yaitu Elimination and Exchange, kelas Gastrointestinal Function.
·           Batasan Karakteristik
1.      Bowel urgency (dalam keadaan mendesak)
2.      Terus menerus mengeluarkan kotoran dalam bentuk lembek
3.      Tidak mengetahui tanda atau ciri jika ingin membuang air besar
4.      Feses yang berbau
5.      Feses berada (berlumuran) pada seprei
6.      Feses berada (berlumuran) pada pakaian yang digunakan
7.      Ketidakmampuan untuk menahan buang air besar
8.      Ketidakmampuan mengeluarkan feses meskipun ada  dorongan dari anus atau dubur
9.      Kurang memperhatikan  keinginan untuk buang air besar
10.  Kemerahan pada kulit dubur (perianal)

·           Faktor yang Terkait
1.      Ketidaknormalan peningkatan tekanan dalam perut
2.      Ketidaknormalan peningkatan tekanan dalam usus
3.      Perubahan fingsi kognitif
4.      Diare kronik
5.      Luka pada kolon ataupun rectal
6.      Kebiasaan diet yang tidak sempurna
7.      Kesulitan dengan perawatan toileting
8.      Tidak berfungsinya spingter pada kolon atau rectal
9.      Faktor lingkungan
10.  Kemunduran irama otot secara menyeluruh
11.  Imobility
12.  Impaction
13.  Kelemahan kapasitas tempat feses
14.  Ketidaksempurnaan dalam pengosongan feses
15.  Penyalahgunaan obat pencahar
16.  Penurunan dan kerusakan urat syaraf motorik
17.  Agen obat
18.  Ketidaknoermalan spingter pada anus
19.  Setimulus stres
20.  Penurunan otot dan syaraf
·           NOC
1.      Klien dapat menyadari ketika ingin buang air besar
2.      Klien dapat mempertahankan pola meprediksi evakuasi tinja
3.      Klien dapat mencerna jumlah serat yangcukup
4.      Klien dapat mencerna jumlah cairan yang cukup
5.      Klien dapat pergi ketoilet saat akan evakuasi tinja
6.      Klien dapat mengontrol fungsi dari sfingter
7.      Klien dapat buang air besar setidaknya dalam waktu 3 hari sekali
8.      Klien dapat merespon tepat waktu ketika akan evakuasi tinja
9.      Klien dapat mempertahankan kontrol evakuasi tinja
10.  Klien dapat menyadari ketika ingin buang air besar
11.  Klien dapat mempertahankan pola meprediksi evakuasi tinja
12.  Klien dapat mencerna jumlah serat yangcukup
13.  Klien dapat mencerna jumlah cairan yang cukup
14.  Klien dapat pergi ketoilet saat akan evakuasi tinja
15.  Klien dapat mengontrol fungsi dari sfingter
16.  Klien dapat buang air besar setidaknya dalam waktu 3 hari sekali
17.  Klien dapat merespon tepat waktu ketika akan evakuasi tinja
18.  Klien dapat mempertahankan kontrol evakuasi tinja

·           NIC
Dengan perawatan perinium
Mandiri
1.                  Menerapkan kompres dingin, yang sesuai.
2.                  Menerapkan bantalan penyerap untuk menyerap drainase, yang sesuai.
3.                  Mendokumentasikan karakteristik drainase, yang sesuai.
4.                  Membersihkan perineum secara menyeluruh pada interval reguler
Perawatan inkontinensia usus
Mandiri
1.                  Menjelaskan etiologi masalah dan dasar pemikiran untuk tindakan
2.                  Mendiskusikan prosedur dan hasil yang diharapkan dengan pasien

Manajemen usus
Mandiri
1.         Mengevaluasi inkontinensia tinja, yang diperlukan
Pelatihan usus
Mandiri
1.                  Berkonsultasi dengan dokter dan pasien tentang penggunaan supositoria
Manajemen diare
Mandiri
1.         Menganjurkan pasien atau anggota keluarga untuk merekam frekuensi volume yang warna dan konsistensi tinja
Dengan perawatan perinium
Kolaborasi
2.                  Menganjurkan pasien atau orang penting lainnya, yang sesuai, mengenai pemeriksaan perineum untuk patologi (ex: infeksi, kerusakan kulit, ruam, keluar cairan yang abnormal).
Perawatan inkontinensia usus
Kolaborasi
1.                  Menentukan penyebab fisik atau psikologis inkontinensia tinja
2.                  Menentukan tujuan dari program manajemen usus dengan pasien atau keluarga

Manajemen usus
Kolaborasi
1.                  Memberikan cairan hangat setelah makan


Pelatihan usus
Kolaborasi
1.                  Memodifikasi program usus, sesuai kebutuhan
2.                  Menyediakan makanan yang tinggi dalam jumlah besar atau yang telah diidentifikasi
Manajemen Diare
Kolaborasi
1.         Mengevaluasi profil obat untuk efek samping gastrointestinal
Dengan perawatan perinium
Pendidikan kesehatan
2.                  Menganjurkan pasien pada pemikiran dan penggunaan mandi sitz (mandi yang memberikan kenyamanan instan dari nyeri  dan gatal).
Perawatan inkontinensia usus
Pendidikan kesehatan
1.                  Menganjurkan pasien atau keluarga untuk merekan output tinja
Manajemen Usus
Pendidikan kesehatan
1.                  Menganjurkan pasien pada makanan tinggi serat
2.                  Mengajarkan Rawat tentang makanan tertentu yang bantu dalam mempromosikan keteraturan usus
Pelatihan usus
Pendidikan kesehatan
1.                  Menganjurkan pasien atau keluarga tentang prinsip-prinsip pelatihan usus
memprakarsai terganggu, waktu yang dijadwalkan konsisten untuk buang air besar
2.                  Menganjurkan pasien tentang dilatasi colok dubur
Manajemen Diare
Pendidikan kesehatan
1.                  Mengajarkan penggunaan yang tepat pasien obat antidiare


Dengan perawatan perinium
Observasi
1.                  Memantau atau memeriksa kondisi sayatan atau robekan.
Perawatan inkontinensia usus
Observasi
1.         Memonitor kulit perianal untuk pembangunan atau tekanan ulkus dan infeksi
3.                  Memantau efek samping dari pemberian obat

Manajemen usus
Observasi
1.                  Memantau gerakan usus termasuk frekuensi, konsistensi, bentuk, volume dan warna
Manajemen Diare
Observasi
1.                  Mengamati turgor kulit secara teratur
2.                  Memantau tanda dan gejala diare

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAHABAT LILLAH

SESAAT SAJA