SAHABAT LILLAH
Assalamualaikum teman-teman, Apa kabar kalian hari ini? Aku harap kalian baik-baik saja. Hari ini aku pengen bahas mengenai sahabat. Kata sahabat mungkin sudah familiar di telinga teman-teman semua. Tapi, tahukah teman-teman apakah sebenarnya makna sejati kata dari kata "sahabat"?
S-a-h-a-b-a-t. :) ya, istilah sahabat berasal dari bahasa arab yang sering digunakan orang-rang arab pada zaman Rasulullah untuk menyebut orang-orang yang dekat dengan beliau. Sahabat karena lillah mungkin belum banyak diketahui oleh teman-teman semua. Sahabat karena lillah adalah sahabat yang senantiasa ada untuk kita dan selalu mendukung kita di jalan Allah. Teman-teman semua pasti memiliki sahabat juga yang senantiasa mengingatkan teman-teman semua di jalan Allah kan? sudah apa belum? kalau belum berdoalah kepada Allah agar didekatkan dengan sahabat yang sennatiasa menjadi penolong ke jalan kebenaran dan dapat menuntun kita untuk mendapatkan surgaNya.
Teman-temanku yang dirahmati Allah, masih ingatkah kalian sahabat Rasulullah Saw yang bernama Abu Bakar Ash-Shiddiq? Beliau adalah sahabat yang merelakan seluruh harta kekayaannya demi keberlangsungan Rasullullah Saw. Atauuuu ingat dengan Umar bin Khattab? mereka adalah beberapa sahabat Rasulullah Saw yang rela mengorbankan jiwa dan raga untuk membantu Rasulullah menegakkan perintah Allah. Demikian dengan sahabat yang akan saya ceritakan berikut ini.
Entah kapan aku mulai merasakan arti dari sebuah sahabat, mungkin baru-baru ini. Sahabat yang satu ini aku kenal saat aku masuk ke bangku perkuliahan. Kami dipertemukan saat kami sedang menjalani penerimaan mahasiswa baru jurusan ilmu keperawatan Universitas Diponegoro tahun 2014 yang lalu. Saat aku melihat dia, aku sudah tertarik dengannya yang memiliki ciri khas tersendiri. Dia santun, pintar, baik. Sahabatku yang satu ini sangatlah kuat agamanya dan tak kenal putus asa untuk selalu mempelajari yang namanya islam.
Waktu itu di semester awal di perkuliahan kita sama-sama berada di dalam satu kelompok mentoring. Mentoring adalah suatu program dari rohis untuk mengkader dan meng-upgarde rohani islam mahasiswa muslim di kampus. Baiklah aku perkenalkan kepada kalian sahabatku ini, namanya Hizroh Rochmat Tulloh. Biasa disapa Hizroh, kadang ia sering dipanggil hijrah juga sama beberapa orang hehe. oke lanjut lagi ya ceritanya. Hizroh dan aku sama-sama ditakdirkan untuk menjalani perkuliahan dalam satu kelas yang sama. Aku tidak tahu mengapa, tapi aku rasa Hizroh adalah orang yang spesial.
Masih ingat dipikiranku saat pertama kali aku dan hizroh mendaftarkan diri di organisasi yang sama yaitu Syiar Fosimmik (Rohis Jurusan Keperawatan Undip) dan Edukasi (KSIK/kelompok studi islam keperawatan). Dan akhirnya waktu pengumuman kita ditaktirkan lagi untuk bersama menjalani organisasi dalam satu divisi di edukasi, walaupun di rohis kita berbeda divisi aku di Syiar dan dia di Kaderisasi. Hizroh sangat kritis dan sabar dalam menghadapi permasalahan, kalo aku mah apa atuh hanya butiran manusia biasa hahaha. Pernah dalam suatu saat dimana kita harus membuat suatu acara besar tentang Hipnoterapi , disini Hizroh diamanahi sebagai ketua acara. Dalam suatu acara pasti tak luput dari konflik entah itu panitia yang ilang-ilangan ataupun budget defisit. Waktu itu ada seorang panitia yang memang seorang yang perfeksionis, ia sangat kesal ke Hizroh karena tidak in time. Kalo aku sih maklum, mungkin ada urusan yang harus ia selesaikan. Tapi temanku yang satu ini berbeda, ia memandang, kalo A ya harus A. Jadi, setiap orang harus sesuai dengan yang ia harapkan. Konflik pun terjadi kami anak-anak edukasi pernah merundingkan masalah ini tanpa diketahui kedua belah pihak yang berselisih dan akhirnya ada salah satu dari mereka yang mengalah yang membuat semuanya berjalan normal seperti sedia kala dan akhirnya acara workshop hipnoterapi pun berjalan dengan lanjar. Alhamdulillah. Memang dalam suatu kondisi kita tidak harus selalu merasa menang dengan ego tapi dengan mengalah dan sabar sebenarnya disitulah titik kemenangan seseorang di mata Tuhan.
Aku sangat berterima kasih kepada tuhan telah dipertemukan oleh Hizroh. Kita berdua memiliki cita-cita untuk bisa kuliah ke luar negeri. Aku rasa untuk sahabatku Hizroh ini bukanlah hal yang mustahil mengingat ia adalah seorang pekerja keras yang pantang menyerah dan sabar. Aku juga masih ingat dimana detik-detik ia diangkat sebagai ketua KSIK. Waktu itu teman-teman memperdebatkan apakah ia bisa dipercaya sebagai ketua? dengan perdebatan yang sengit antara kakak tingkat dengan teman-teman disitu aku dan Kak Syafarina ( ketua KSIK sebelumnya) ditunjuk sebegai penengah dalam proses pemilihan ketua KSIK. Aku dan Kak Syafa menghampiri para calon ketua. Dan dari beberapa kandidita calon ketua, aku rasa memang Hizroh yang benar-benar siap jadi ketua. Dengan banyaknya pertimbangan yang telah ada akhirnya teman-teman setuju untuk mempercayakan jabatan ketua KSIK kepada Hizroh. Dan sekarang ini terbukti bahwa Hizroh memang ketua yang baik dilihat dari apa yang ia katakan ke staff-staff maupun kabid-kabid nya.
Tak hanya itu aku kagum padanya karena selalu memperhatikan aku dikala susah dan selalu mengajakku untuk selalu mengingat Allah. Beruntunglah aku memiliki sahabat sepertimu. Beberapa bulan yang lalu kita sudah mengikuti perlombaan DMHSC Undip sebagai tim. Terimakasih banyak telah menjadi sesosok teman yang baik , yaaa walaupun aku sering ngambek ga jelas kamu selalu sabar Hizroh hehehe. kadang mood ini susah di kontrol. Dan alhamdulillah dengan izin Allah kita dapat masuk ke babak final walapun kita belum berkesempatan mendapatkan piala tapi aku senang bekerja bersamamu.
Untuk sahabatku Hizroh, jangan patah semangat teruslah berjuang dan terimakasih telah memberikan warna di hidupku dan arti seorang sahabat yang saling medukung, bekerjasama, dan menghargai diriku ini yang kadang lupa diri wkwkwkw. Terimakasih Sahabat, terimakasih karena kau sudah ada dan selalu meluruskan aku di jalan Allah. Semoga ukhuwah ini akan tetap ada hingga salah satu diantara kita nanti mungkin dapat membantu untuk masuk ke surgaNya kelak. Aamiin ( Sahabat Lillah) :)
S-a-h-a-b-a-t. :) ya, istilah sahabat berasal dari bahasa arab yang sering digunakan orang-rang arab pada zaman Rasulullah untuk menyebut orang-orang yang dekat dengan beliau. Sahabat karena lillah mungkin belum banyak diketahui oleh teman-teman semua. Sahabat karena lillah adalah sahabat yang senantiasa ada untuk kita dan selalu mendukung kita di jalan Allah. Teman-teman semua pasti memiliki sahabat juga yang senantiasa mengingatkan teman-teman semua di jalan Allah kan? sudah apa belum? kalau belum berdoalah kepada Allah agar didekatkan dengan sahabat yang sennatiasa menjadi penolong ke jalan kebenaran dan dapat menuntun kita untuk mendapatkan surgaNya.
Teman-temanku yang dirahmati Allah, masih ingatkah kalian sahabat Rasulullah Saw yang bernama Abu Bakar Ash-Shiddiq? Beliau adalah sahabat yang merelakan seluruh harta kekayaannya demi keberlangsungan Rasullullah Saw. Atauuuu ingat dengan Umar bin Khattab? mereka adalah beberapa sahabat Rasulullah Saw yang rela mengorbankan jiwa dan raga untuk membantu Rasulullah menegakkan perintah Allah. Demikian dengan sahabat yang akan saya ceritakan berikut ini.
Entah kapan aku mulai merasakan arti dari sebuah sahabat, mungkin baru-baru ini. Sahabat yang satu ini aku kenal saat aku masuk ke bangku perkuliahan. Kami dipertemukan saat kami sedang menjalani penerimaan mahasiswa baru jurusan ilmu keperawatan Universitas Diponegoro tahun 2014 yang lalu. Saat aku melihat dia, aku sudah tertarik dengannya yang memiliki ciri khas tersendiri. Dia santun, pintar, baik. Sahabatku yang satu ini sangatlah kuat agamanya dan tak kenal putus asa untuk selalu mempelajari yang namanya islam.
Waktu itu di semester awal di perkuliahan kita sama-sama berada di dalam satu kelompok mentoring. Mentoring adalah suatu program dari rohis untuk mengkader dan meng-upgarde rohani islam mahasiswa muslim di kampus. Baiklah aku perkenalkan kepada kalian sahabatku ini, namanya Hizroh Rochmat Tulloh. Biasa disapa Hizroh, kadang ia sering dipanggil hijrah juga sama beberapa orang hehe. oke lanjut lagi ya ceritanya. Hizroh dan aku sama-sama ditakdirkan untuk menjalani perkuliahan dalam satu kelas yang sama. Aku tidak tahu mengapa, tapi aku rasa Hizroh adalah orang yang spesial.
Masih ingat dipikiranku saat pertama kali aku dan hizroh mendaftarkan diri di organisasi yang sama yaitu Syiar Fosimmik (Rohis Jurusan Keperawatan Undip) dan Edukasi (KSIK/kelompok studi islam keperawatan). Dan akhirnya waktu pengumuman kita ditaktirkan lagi untuk bersama menjalani organisasi dalam satu divisi di edukasi, walaupun di rohis kita berbeda divisi aku di Syiar dan dia di Kaderisasi. Hizroh sangat kritis dan sabar dalam menghadapi permasalahan, kalo aku mah apa atuh hanya butiran manusia biasa hahaha. Pernah dalam suatu saat dimana kita harus membuat suatu acara besar tentang Hipnoterapi , disini Hizroh diamanahi sebagai ketua acara. Dalam suatu acara pasti tak luput dari konflik entah itu panitia yang ilang-ilangan ataupun budget defisit. Waktu itu ada seorang panitia yang memang seorang yang perfeksionis, ia sangat kesal ke Hizroh karena tidak in time. Kalo aku sih maklum, mungkin ada urusan yang harus ia selesaikan. Tapi temanku yang satu ini berbeda, ia memandang, kalo A ya harus A. Jadi, setiap orang harus sesuai dengan yang ia harapkan. Konflik pun terjadi kami anak-anak edukasi pernah merundingkan masalah ini tanpa diketahui kedua belah pihak yang berselisih dan akhirnya ada salah satu dari mereka yang mengalah yang membuat semuanya berjalan normal seperti sedia kala dan akhirnya acara workshop hipnoterapi pun berjalan dengan lanjar. Alhamdulillah. Memang dalam suatu kondisi kita tidak harus selalu merasa menang dengan ego tapi dengan mengalah dan sabar sebenarnya disitulah titik kemenangan seseorang di mata Tuhan.
Aku sangat berterima kasih kepada tuhan telah dipertemukan oleh Hizroh. Kita berdua memiliki cita-cita untuk bisa kuliah ke luar negeri. Aku rasa untuk sahabatku Hizroh ini bukanlah hal yang mustahil mengingat ia adalah seorang pekerja keras yang pantang menyerah dan sabar. Aku juga masih ingat dimana detik-detik ia diangkat sebagai ketua KSIK. Waktu itu teman-teman memperdebatkan apakah ia bisa dipercaya sebagai ketua? dengan perdebatan yang sengit antara kakak tingkat dengan teman-teman disitu aku dan Kak Syafarina ( ketua KSIK sebelumnya) ditunjuk sebegai penengah dalam proses pemilihan ketua KSIK. Aku dan Kak Syafa menghampiri para calon ketua. Dan dari beberapa kandidita calon ketua, aku rasa memang Hizroh yang benar-benar siap jadi ketua. Dengan banyaknya pertimbangan yang telah ada akhirnya teman-teman setuju untuk mempercayakan jabatan ketua KSIK kepada Hizroh. Dan sekarang ini terbukti bahwa Hizroh memang ketua yang baik dilihat dari apa yang ia katakan ke staff-staff maupun kabid-kabid nya.
Tak hanya itu aku kagum padanya karena selalu memperhatikan aku dikala susah dan selalu mengajakku untuk selalu mengingat Allah. Beruntunglah aku memiliki sahabat sepertimu. Beberapa bulan yang lalu kita sudah mengikuti perlombaan DMHSC Undip sebagai tim. Terimakasih banyak telah menjadi sesosok teman yang baik , yaaa walaupun aku sering ngambek ga jelas kamu selalu sabar Hizroh hehehe. kadang mood ini susah di kontrol. Dan alhamdulillah dengan izin Allah kita dapat masuk ke babak final walapun kita belum berkesempatan mendapatkan piala tapi aku senang bekerja bersamamu.
Untuk sahabatku Hizroh, jangan patah semangat teruslah berjuang dan terimakasih telah memberikan warna di hidupku dan arti seorang sahabat yang saling medukung, bekerjasama, dan menghargai diriku ini yang kadang lupa diri wkwkwkw. Terimakasih Sahabat, terimakasih karena kau sudah ada dan selalu meluruskan aku di jalan Allah. Semoga ukhuwah ini akan tetap ada hingga salah satu diantara kita nanti mungkin dapat membantu untuk masuk ke surgaNya kelak. Aamiin ( Sahabat Lillah) :)
Komentar
Posting Komentar